KOMUNIKASI SEL (SINYAL PARAKRIN DAN SINAPTIK)


Komunikasi Sel
Pensinyalan Parakrin dan Sinaptik




OLEH KELOMPOK 5 :
Aisya Nata Diluwan (12613186)
Haniyyah (12613211)
Ipnu S.Widarno (12613219) 
Kiki Yuda (12613213)  
Novita Sari (12613153) 
Nur Intan (12613167) 
Pamela (12613168) 
Pramuditya K. (12613171)
Yanuar Fajar (12613151)


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI FARMASI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
TAHUN 2012/2013




BAB I
PENDAHULUAN
      A.    LatarBelakang 
    Dalam setiap detiknya bukan hanya manusia yang berkomunikasi. Namun sampai pada tahap yang sangat kecil yaitu sel juga melakukan komunikasi. Komunikasi antar sel ini terbagi dalam dua golongan, yaitu komunikasi jarak jauh dan jarak dekat. Untuk komunikasi jarak dekat itu sendiri masih dibagi menjadi Pensinyalan Parakrin dan Sinaptik.
    Kurangnya pengetahuan bagi manyarakat indonesia tentang komunikasi sel, untuk menambah pengetahuan mahasiswa/mahasiswi mengenai komunikasi sel khususnya tentang sinyal parakrin dan sinaptik, kurangnya waktu berdiskusi langsung, keterbatasan waktu saat dikelas,, maka dalam makalah ini kami kelompok 5 fakultas farmasi kelas c Universitas Islam Indonesia bermaksud sedikit membantu atas latar belakang ini (menjadi media diskusi mengenai sel parakrin dan sinaptik).

      B.     Tujuan

      1.      Untuk mengetahui pengertian tentang sinyal parakrin
      2.      Untuk mengetahui pengertian tentang sinyal sinaptik
      3.      Untuk mengetahui proses pensinyalan sel terutama pensinyalan parakrin dan sinaptik

      C.    Rumusan Masalah

      1.      Apa yang dimaksud dengan sinyal parakrin ?
      2.      Apa yang dimaksud dengan sinyal sinaptik ?
      3.      Bagaimana proses pensinyalan sel terutama pensinyalan parakrin dan sinaptik ?



BAB II
PEMBAHASAN
      A.    Pensinyalan Parakrin

Komunikasi sel ini dinamakan Pensinyalan Parakrin (Para = dekat) karena Sel Presinaptik mengirimkan substrat yang memengaruhi sel target dalam jarak dekat. Hal ini karena substrat yang dikeluarkannya tak bias bertahan lama sehingga membatasi ruang lingku pefektivitas. Karenanya molekul parakrin tak bias menyebar terlalu jauh.
Contoh dari  pensinyalan ini adalah Sinyal Pertumbuhan. Sel Parakrin akan mengirimkan substrat berupa hormone pertumbuhan yang mengefek pada sel target untuk aktif membelah. Pembelahan sel inilah yang menyebabkan organisme tumbuh.
Untuk beberapa kasus kelainan seperti gigantisme (Penyakit Raksasa), kerusakan tidak terjadi pada pensiyalan ini. Artinya Sel Presinaptik bekerja secara normal. Yang terjadi kelainan adalah pada Gen-nya. Kelainan gen inilah yang memengaruhi Presinaptik untuk melepas substrat berlebih.

      B.     Pensinyalan Sinaptik

Pensinyalan Sinaptik merupakan komunikasi sel yang melibatkan sinaps (sinaps = celah) atau celah antar neuron. Secara umum Sel Presinaptik melepas neurotransmitter ke sinapsis yang kemudian diterima oleh Sel target (Presinaptik). Penyampaian sinyal dapat dilakukan dengan cara protein dari suatu sel berikatan langsung dengan protein lain pada sel lain.
Adapun proses pensinyalan ini adalah:
      Penyinyalan sinaptik dipicu oleh kedatangan impuls saraf (potensial aksi) dan melalui proses yang sangat cepat .
      Potensial aksi ini membuat ion Kalsium (Ca 2+) masuk melalui VDCC (Voltage-Dependent Calcium Channels) atau Gerbang berupa selaput plasma yang permeabilitas terhadap ion Ca2+  pada Presinaptik.
   Ion Kalsium ini akan bersatu dengan protein pada Vesikel sehingga berporifusi. Hal ini akan menyebabkan vesikel terbuka dan melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis.
   Neurotransmitter akan bersatu dengan neurotransmitter reseptor pada Post Sinaptik dan membuka katupnya.  Katup ini akan memasukkan ion Ca 2+ ke sel Post Sinaptik.
      Ion inilah yang akan memacu Neurotransmitter di Post Sinaptik untuk menghasilkan impuls saraf baru.
      Neurotransmitter reseptor dengan segera tertutup kembali.

Misalnya ketika Anda sedang berjalan, kemudian ada suara yang memanggil, Anda akan menoleh dan mencari sumber datangnya suara. Informasi dari lingkungan, misalnya suara, akan diterima oleh reseptor tubuh atau indra dan akan diolah untuk menghasilkan suatu gerakan atau aktivitas. Hal itu merupakan gambaran dari mekanisme kerja sistem saraf.


BAB III
PENUTUP
      A.    Kesimpulan

Sinyal parakrin dan sinyal sinaptik merupakan sinyal-sinyal yang terjadi dalam komunikasi sel. Sinyal-sinyal ini bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing. Pada pensinyalan parakrin sel target dekat dengan sel yang memproduksinya tetapi sel target tersebar, sedangkan pensinyalan sinaptik sel yang dituju sangat dekat letaknya, sehingga langsung menuju sel-sel target.



DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosomo, Siti Soetarmi dan Nawangsari Sugiri. 1996. Biologi Edisi Kelima. Penerbit Erlangga : Jakarta
Campbell, Neil A. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Penerbit Erlangga : Jakarta
Campbell, Neil A. 2004. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Penerbit Erlangga : Jakarta
Campbell, dkk. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Penerbit Erlangga : Jakarta